KESENIAN BUROQ DI CIREBON

Pemunculan boneka ini sendiri awalnya memang lebih ditujukan untuk memperingati Isra Miraj. Tapi lama-kelamaan, boneka ini juga kerap dimunculkan dalam keriaan-keriaan bernapaskan Islam, seperti acara khataman Alquran, khitanan dan membangunkan orang sahur.

Dalam arak-arakan ini, boneka Buroq diiringi boneka-boneka lainnya yang juga menyerupai hewan. Keragaman ini sekaligus menyimbolkan kemajemukan masyarakat yang meskipun berbeda-beda bisa rukun dan hidup bersama.
Pada tahun 1980-an kesenian buroq mengalami perubahaan. Dimana musik rabanaan di ganti dengan musik tarling atau organ tunggal dalam acara khitanan. Seperti di Desa Cigobang yang masyarakatnya mayoritas urbanisme menjadi tradisi masayarakat yang ingin meng-khitankan anaknya dengan pagelaran seni buroq sebagai syarat untuk menunjukan tingkat status sosialnya.
Ciri khas Khitanan ala Masyarakat Desa Cigobang